Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengumumkan bahwa benih padi varietas Inpari 32 menjadi pilihan utama petani pada musim tanam kedua tahun ini.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, Inpari 32 dipilih karena memiliki berbagai keunggulan yang mendukung pertanian lokal, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Pada musim tanam kedua ini, petani di Lampung banyak yang beralih menggunakan benih padi Inpari 32.
Salah satu alasan utama adalah daya tahan benih ini terhadap cuaca kering yang diprediksi akan datang. “Karena kemungkinan besar kita akan menghadapi cuaca yang cukup kering, petani memilih benih ini sebagai langkah antisipasi.
Inpari 32 memiliki ketahanan yang baik terhadap kekeringan serta toleran terhadap penyakit hawar daun bakteri,” ujar Bani Ispriyanto di Bandarlampung seperti dikutip dari Antara, Senin (03/06).
Selain daya tahan terhadap kekeringan, Inpari 32 juga memiliki produktivitas tinggi. Varietas ini membantu meningkatkan produksi padi di daerah Lampung, yang menjadi salah satu alasan kuat petani memilihnya.
Meski pemerintah tidak menerapkan penyeragaman varietas benih padi, pemilihan varietas disesuaikan dengan minat petani serta kondisi cuaca dan kerentanan lingkungan. Dengan memilih Inpari 32, petani bisa mempersiapkan diri menghadapi musim tanam meskipun curah hujan rendah.
Meskipun musim tanam mengalami keterlambatan akibat fenomena iklim El Nino tahun lalu, pemerintah daerah tetap optimis produksi padi Lampung akan mencapai 3 juta ton tahun ini.
“Sebenarnya ada varietas yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, seperti varietas Mapan, namun ketersediaan benih Mapan masih terbatas. Oleh karena itu, Inpari 32 menjadi alternatif yang dapat diandalkan untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan daerah,” tambah Bani.
Saat ini, Pemprov Lampung tengah mengejar target tanam padi setelah keterlambatan musim tanam. Hingga periode Januari hingga awal Mei, sekitar 400 ribu hektare lahan telah ditanami padi.
Pada bulan April-Mei, ditargetkan tambahan luas lahan tanam padi di berbagai daerah, terutama di sentra pangan, bisa mencapai 70 ribu hektare. Pada bulan Februari lalu, luas tanam padi sudah mencapai sekitar 250 ribu hektare.
Dengan penggunaan varietas Inpari 32, petani Lampung diharapkan dapat menjaga stabilitas produksi padi meskipun menghadapi tantangan cuaca dan penyakit tanaman.
Pemprov Lampung terus mendukung petani dengan menyediakan benih berkualitas untuk memastikan ketahanan pangan daerah tetap terjaga.
Baca Juga: Kementan Berupaya Tingkatkan Komoditas Unggulan Nasional untuk Kembangkan Pembangunan Pertanian 2025