Beranda Berita Pasar Mentan SYL tingkatkan RMU untuk targetkan ekspor di Merauke

Mentan SYL tingkatkan RMU untuk targetkan ekspor di Merauke

236
0

Merauke – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bertekad meningkatkan kualitas Rice Milling Unit (RMU) untuk produksi beras premium agar beras Merauke bisa diekspor. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan percepatan segera dalam pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Merauke, yaitu mulai dari penyemaian benih, pemanenan, pengolahan pasca panen, pengolahan hasil, packaging, hingga menentukan pasar harus terus berkembang agar memiliki pasar ekspor pertanian yang berdaya saing.

“Kami datang ke sini untuk melihat apa yang terjadi setelah padi dan tanaman lain ditanam. Sekarang kita dapat melihat bahwa TNI juga membantu di sini. Saya dan Bupati tentunya mendukung hal ini. Dan tentunya kita berharap pasar ini bisa berkembang,” ujarnya. Menteri SYL setelah meninjau RMU di SP3 Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Jumat (3/9/21).

Mentan SYL meminta keseluruhan proses hulu ke hilir dikorporasikan dengan baik untuk menghasilkan akselerasi yang makin tinggi. Dalam membantu petani pada aspek permodalan, pihak perbankan juga diminta untuk terus menggulirkan dana KUR kepada petani.

“RMUnya sangat luar biasa Pak Bupati, dan itulah mengapa saya di sini bersama seluruh tim dan kita lihat apa yang bisa kita lakukan di sini. Pikiran kita semua untuk rakyat, untuk negeri, untuk bangsa. Oleh karena itu dibawah pemimpin Bapak Bupati, semua harus bergerak,” jelasnya.

Dalam kunjungan ini, SYL berharap kualitas produk terus ditingkatkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional bahkan memasuki pasar ekspor. Peningkatan kualitas padi yang dihasilkan oleh petani tentunya harus dilakukan dengan menggunakan benih yang unggul serta sesuai kebutuhan.

“Saya setuju dengan Bupati, kita harus naik satu peringkat untuk naik. RMU ini sangat bagus, tetapi saya merasa harus mengambil jurusan yang berbeda. Disini masih menjual beras Rp 8.000/kg karena ini masih beras medium dan saya ingin naik ke level premium bahkan bisa diekspor ke Papua Nugini,” kata SYL.

Petani milenial sekaligus pemilik RMU, A. Manullang mengatakan, saat ini pihaknya telah mengembangkan perbaikan pengeringan di Kabupaten Merauke yang menjadi tantangan bagi petani pasca panen. Di masa lalu, tanaman petani dikeringkan dengan tangan dan cuaca sangat penting, yang juga mempengaruhi kualitas hasil panen.

“Inovasi dryer ini sangat diapresiasi oleh masyarakat karena sangat membantu mereka. Di masa lalu, petani memanen dengan pemanen gabungan dan hasil panen dikirim pulang untuk dikeringkan. Tapi saat hujan, gabah terkena air, jadi petani akan mengeringkannya lagi, tapi kalau sudah digiling, berasnya hancur,” kata Manullang.

Petani Merauke berharap agar alat pengering dipasang secara merata di seluruh kabupaten, kota, bahkan di rt dan rw, guna mengatasi permasalahan pasca panen petani dan meningkatkan kualitas beras.

“Saat ini RMU ini berkapasitas 15 sampai 25 ton per hari, tapi sekarang bersama salah satu petani binaan kami memproduksi pengering di semua daerah seperti Semangga, Tanah Miring, Kurik. Kami telah menciptakan sinergi untuk pengembangan sektor pertanian,” tutup Pak Manullang.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments