Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian sejalan dengan tujuan pemerintah.
“Penyaluran KUR di sektor pertanian sesuai dengan target saat ini dan saat ini menghabiskan Rp 70 triliun dari KUR pertanian, dan sudah terserap Rp 42,7 triliun. Memang KUR pertanian terus meningkat dari tahun ke tahun,” Airlangga mengatakan dalam keterangan tertulis, Senin (26 Juli 2021).
Airlangga mengatakan kenaikan penyaluran KUR ini karena membaiknya perekonomian nasional. Menurutnya, suku bunga KUR saat ini sangat rendah dan terjangkau oleh petani.
“Sesuai perintah Presiden, saat ini pemerintah sedang menetapkan KUR untuk klaster pertanian. Misalnya KUR ditujukan untuk padi, jagung, tebu, hortikultura dan perkebunan kecil. Kemudian nantinya, sistem KUR yang ada juga akan didorong menjadi korporasi petani agar bisa membuka akses ekonomi yang lebih luas,” kata Airlangga.
Dia melaporkan, pemerintah telah menyiapkan hibah KUR untuk pertanian klaster, seperti Rp 9,5 triliun untuk perkebunan kelapa sawit, Rp 5,2 triliun untuk hortikultura, dan KUR untuk kambing dan domba Rp 3,5 triliun dan khusus pembibitan Rp 1,1 triliun
“Potensi yang kita kembangkan selama ini ada di sektor pertanian,” kata Airlangga.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, alokasi KUR untuk pertanian saat ini sudah melebihi 40%. Tahun ini, kata dia, fokus utama pertanian adalah melakukan korporasi petani.
“Sebenarnya kami sudah melakukan beberapa langkah dalam hal ini. Selain itu, pertanian merupakan bahan baku yang selalu dibutuhkan. Karena itu tingkat pemanfaatan KUR sudah melebihi 40%. Kemudian kami juga mempersiapkan korporasi yang dikorporasikan,” Syahrul menjelaskan.
Ia menambahkan bahwa akan mempromosikan kelompok KUR khusus untuk produk Porang dan Walet, mengingat kedua produk tersebut perlu dipromosikan dan dikembangkan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
“Saat ini kami sedang fokus pada KUR Porang dan Sarang Burung. Kami berharap hal ini dapat didukung oleh semua pihak,” kata Syahrul.
Menteri BUMN Eric Tohir menambahkan, semua pihak harus mendorong penyerapan KUR pertanian, termasuk jajaran bank BUMN, untuk memberikan akses ke tempat dan akses hulu ke hilir.
“Untuk pengajuannya, BRI dan Bank Mandiri juga harus mendukung KUR pertanian khususnya menyiapkan 8 klaster yaitu padi, tebu, taman hias, porang, jagung dan hortikultura. Tentunya kami selalu siap membantu, seperti halnya di Ciamis dengan Gapoktan,” kata Erick.
Sebagai informasi, pengajuan KUR bagi calon debitur dapat diajukan dengan melengkapi legalitas perijinan usaha seperti SKU dari Kelurahan dan Kecamatan, identitas diri beserta Kartu Keluarga, NPWP, daftar hitam Bank Indonesia, fotokopi rekening bank, dan mencantumkan bukti kepemilikan rumah.