Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendorong penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan sektor pertanian tanah air.
“Kementerian Pertanian mendukung rencana KUR pertanian, dan batas anggaran untuk sektor pertanian pada tahun 2021 sekitar 70 triliun rupiah,” kata Menteri Pertanian SYL pada Rabu (14 Juli 2021).
Dalam pandangannya, masyarakat yang memiliki banyak kemauan dan semangat untuk bekerja di pertanian bisa menggunakan anggaran yang besar.
Menteri Pertanian mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan lagi mengadopsi pendekatan berbasis masyarakat.
“Kami berharap para petani dapat menggunakan ilmunya. Kami bekerja dan berpikir banyak untuk pembangunan pertanian Indonesia, misalnya dengan rencana KUR,” kata Menteri Pertanian SYL.
Sebagai informasi terkait, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) memperkenalkan penggunaan KUR.
Kementerian Pertanian dan FKPPI akan menyelenggarakan serangkaian pelatihan petani baru di Indonesia.
“Dari penaburan hingga panen, setelah panen hingga pengemasan,” jelasnya.
Menurutnya, KUR akan membantu meningkatkan nilai jual produk pertanian.
“Kami berupaya agar petani tidak langsung menjual hasil panennya. Namun diolah dan dikemas sehingga nilai jualnya tinggi. KUR bisa mendukung ini,” kata Ali Jamil.
“Dengan KUR, petani tidak perlu khawatir dengan dana. Karena KUR membantu permodalan. Petani tidak perlu khawatir untuk membayarnya kembali. Karena KUR bisa dicicil atau saat panen,” kata Indah.
Ia berharap melalui pemanfaatan KUR yang optimal, kegiatan petani dapat berkembang secara optimal.