PIKIRAN RAKYAT – Meski dilarang, banyak masyarakat yang tetap melakukan mudik lebaran di tahun 2021. Dari laporan Polda Metro Jaya, lebih dari 1,5 juta masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek meninggalkan Jabodetabek dalam momen Lebaran.
Meski libur Lebaran sudah berlalu rupanya belum semua pemudik kembali. Dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, baru sekitar 22 ribu pemudik yang kembali ke wilayah Jabodetabek.
“Masih banyak yang belum kembali kalau mengacu pada data awal yang mudik keluar,” papar Yusri dikutip dari situs NTMC Polri.
Polda Metro Jaya memutuskan memperpanjang Operasi Ketupat Jaya hingga 24 Mei 2021 dalam rangka pengawasan arus balik Lebaran.
Jumlah pos pemantauan pun ditambah di 14 titik di sejumlah lokasi yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Bagi pemudik yang kembali, Polda Metro Jaya langsung melakukan tes swab antigen sebagai syarat untuk masuk wilayah Jabodetabek. Bagi yang tak membawa hasil tes usap, diimbau untuk segera melakukan tes usap di sejumlah fasilitas kesehatan yang disediakan.
“Sekalian saya sosialisasi, tolong pulang ke Jakarta, pulang ke rumah kita ini, bawalah surat swab antigen yang sudah bebas Covid-19. Ini upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya.
Sementara Yusri mengatakan, diprediksi puncak arus balik lebaran 2021 akan terjadi pada 21-22 Mei 2021 mendatang.
a menambahkan, hingga saat ini Polda Metro Jaya sudah melakukan tes swab antigen terhadap 22.762 orang pemudik. Hasilnya ada 148 orang positif.
Dengan rincian 74 orang isolasi mandiri di rumah dengan stiker dan pemberitahuan kepada RT dan warga sekitarnya, 57 orang dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC-19) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, dan 17 orang dirujuk ke tempat lainnya.
Yusri memprediksi puncak arus balik mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 hijriah terjadi pada akhir pekan ini. “Pada 21-23 Mei ya,” ujarnya.***
sumber : pikiran-rakyat.com