Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok daging sapi untuk Ramadhan hingga Idul Fitri dalam kondisi aman. Persediaan daging sapi segar dan beku dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya selalu memantau ketersediaan bahan pokok, termasuk daging sapi di lapangan. Seperti dalam kunjungannya ke Toko Daging Nusantara di Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, Senin (5/4) Syahrul mengecek kondisi suplai dan stok daging yang ada di level distributor.
“11 komoditi (bahan pokok) saya selalu laporkan kondisinya setiap saat kepada Bapak Presiden. Rasanya sesuai dengan perkiraan-perkiraan kita. Insyaallah bisa kita kendalikan dan mudah-mudahan bisa kita amankan sesuai dengan standar-standar yang ada,” jelas Syahrul.
Ia menyebut fluktuasi harga bisa saja terjadi. Sebab, saat Ramadhan dan Idul Fitri selalu terjadi peningkatan permintaan. Kementan, kata dia, akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan agar harga daging tetap dalam taraf wajar.
“Karena kebutuhan sangat tinggi, maka tentu saja fluktuasi harga pasti akan terjadi. Dinamikanya pasti ada. Tapi kita berharap bisa kita kendalikan,” jelas Syahrul.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah menambahkan, pasokan daging sapi impor dan lokal telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di momen Ramadhan sampai Idul Fitri.
“Sapi bakalan yang masuk (impor) dan lokal sendiri itu ada 188 ribu (ekor) yang siap dipotong untuk periode April dan Mei,” ulas Nasrullah.
Selain itu, masyarakat juga bisa membeli stok sapi beku. Nasrullah merinci, ada stok surplus sapi beku dari bulan Maret 2021 sekitar 24 ribu ton. Ditambah pasokan sebanyak 27 ribu ton sapi beku untuk bulan April, didapatkan persediaan 51 ribu ton. Sementara itu, pada bulan Mei disediakan 18 ribu ton sapi beku.
“Jadi Insyaallah kami yakin bahwa stok daging sapi maupun kerbau bisa kita penuhi untuk puasa dan Idul Fitri,” sebut Nasrullah.
Jika nantinya harga daging sapi melonjak akibat kelangkaan stok, Kementan akan melakukan operasi pasar.
“Saya selalu bekerja sama dengan Menteri Perdagangan. Salah satu alternatifnya dengan mendekatkan produksi kepada pasar. Kalau memang masih terjadi loncatan-loncatan (harga) tentu operasi pasar akan kita lakukan,” cetus Syahrul.
(mul/hns)