JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan, pengolahan lahan dan penanaman seluas 30.000 hektar di lumbung pangan (food estate) Kalimantan Tengah (Kalteng) rampung pada Desember 2020.
Rencana ini mundur dari target sebelumnya di November 2020, usai mendapat kritikan dari Komisi IV DPR RI.
Berdasarkan data Kementan, dari 30.000 hektar lahan tersebut, saat ini pengolahannya mencapai 19.000 hektar atau baru 63,40 persen.
Baca juga: Lelang SUN RI Banjir Tawaran hingga Rp 104,6 Triliun
Artinya, dalam waktu 13 hari ke depan harus merampungkan sisa 11.000 hektar lahan.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin pun mempertanyakan target ambisius tersebut.
Sebab, menurut dia, mencetak sawah tidaklah mudah, mengingat harus memastikan adanya sumber daya air hingga sistem irigasi yang baik.
“Mungkin enggak dikerjakan dalam 13 hari? Caranya bagaimana? Berapa ribu alat yang dikerjakan di situ?” kata Sudin dalam rapat yang disiarkan secara virtual, Selasa (17/11/2020).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhi mengatakan, pihaknya telah menempatkan traktor roda empat (TR4) sebanyak 318 unit dan traktor roda dua (TR2) 914 unit untuk kebutuhan menggarap food estate di Kalteng.
Dengan mesin pertanian tersebut, perhitungannya secara teori memang ditargetkan penggarapan mampu selesai di akhir November 2020.
Namun, dengan kondisi masih banyak lahan yang perlu diolah maka target dimundurkan ke pertengahan Desember 2020.