Jakarta –
Para pedagang daging sapi di Jadetabek mulai lakukan mogok jualan selama 3 hari ke depan. Kekhawatiran atas kelangkaan daging sapi pun mencuat.
Lalu, bagaimana stok daging sapi di rumah-rumah makan saat ini?
Berdasarkan pantauan detikcom di 4 rumah makan, stok daging mereka tersedia. Bahkan tak ada kenaikan harga ke pelanggan.
“Ada kok, banyak ini, nggak langka, harga masih sama,” ujar Saidah salah seorang pemilik rumah makan padang serba Rp 12 ribu di daerah Cimanggis, Depok kepada detikcom, Rabu (20/1/2021).
Saidah yakin tak bakal menaikkan harga daging rendang di tempatnya sebab sudah langganan dengan penjual daging sapi di pasar.
“Udah langganan saya, nggak bakal naik harganya,” sambungnya.
Penjual lainnya juga menyampaikan hal serupa. Tak ada kelangkaan daging sapi dan tak ada juga kenaikan harga di pasar.
“Sama aja harganya, dari kemarin-kemarin juga Rp 9.000,” kata Andri pemilik rumah makan padang lainnya.
Sedangkan, di warteg memang tak menjual lauk daging, tapi ada jeroan dan kulit daging sapi yang dijual.
Menurut Atun, pemilik salah satu Warteg di Cimanggis, Depok lauk jeroan dan kulit sapinya tidak mengalami kelangkaan. Harga pun tidak ada perubahan dari biasanya.
“Nggak ada daging, adanya ini nih jeroan dan kulit, masih banyak tuh,” ucap Atun.
Pemilik warteg lainnya, Sudin pun menyampaikan hal serupa.
“Nggak ada yang naik harga lauk, aman semua,” kata Sudin.
Untuk diketahui, alasan pedagang daging sapi mogok jualan karena telah terjadi kenaikan harga yang amat memberatkan pedagang, apalagi di tengah melemahnya daya beli masyarakat imbas pandemi COVID-19.
Menurut seorang pedagang bernama Misbah ditemui detikcom di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, harga daging sapi di pemotongan sudah tembus Rp 130 ribu per kg. Sementara pedagang biasanya menjual ke konsumen Rp 120 ribu per kg.
Harapannya, aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang ini, dapat mendorong penurunan harga daging sapi.
(eds/eds)